Wednesday, September 21, 2016

6 NASIHAT UNTUK UMAT ISLAM

*Oleh HABIB UMAR BIN HAFIDZ*

```Sebelum kita membaca nasihat beliau, alangkah mulianya jika Kita menghadiahkan sebuah bacaan al Fatihah kepada beliau, semoga beliau senantiasa diberi kesehatan, umur yang berkah, dan istiqomah berdakwah di jalan Allah SWT…Lahul Faatihah…```

Berikut kami kutipkan kumpulan nasihat beliau saat hadir di Gedung Bustanul ‘Asyiqin Solo pada acara Majelis Muwasholah Bainal Ulama’il Muslimin beberapa waktu yang lalu. Selamat membaca…

*_1.Carilah guru yang bisa "membawamu" kepada Allah SWT. Guru tidak sekedar menjadi mudarris, namun juga sebagai murobbi, yang bisa mengantarkan kita kepada Allah SWT. Hilang berbagai hijabmu dengan Allah SWT, tebal kema'rifatanmu, sebagaimana para sahabat yang memandang wajah teragung Baginda Nabi Muhammad SAW_*

*_2. Ciri ulama' akhirat salah satunya ialah mereka yang mau memelajari kitab-kitab karangan Imam Al Ghozali, Imam Al Haddad, dan Imam Abdul Wahhab Asy Sya'roni. Sebaliknya, ulama' dunia adalah mereka yang menolak untuk memelajari kitab-kitab ketiga Imam besar itu_*

*_3.Tazkiyyatun nafs itu sangat diperlukan untuk keselamatan kita dalam beragama. Hanya orang-orang ikhlas dalam bergama sajalah yg diselamatkan Allah SWT dari berbagai kesesatan_*

*_4.Sadarlah, kalian semua dimandatkan oleh Allah SWT untuk berdakwah, mengajak orang-orang untuk beriman dan menaati Allah SWT. Apalagi gunanya ilmu kalian jika setelah kalian dapatkan tidak untuk berdakwah mengajak orang-orang kembali kepada Allah SWT?? Jangan main-main, tugas dakwah itu benar-benar dipikulkan Allah SWT kepada kalian. Tentunya jika kalian sadar, kalian akan lebih bersemangat berdakwah, karena "sedang mendapat tugas agung nan mulia dari Allooh SWT"_*

*_5.Sesungguhnya para syaitan ingin menghalangi kalian dari memelajari ilmu agama, dengan membisikkan provokasi takut miskin. Sebaliknya, para syaitan mengajak kalian dengan janji-janji manis untuk meninggalkan ilmu agama dengan lebih memilih ilmu dunia agar kaya. Tolaklah bisikan bodoh itu, atau penyesalan abadi akan menimpamu. Rizqi sudah ditentukan. Dunia ini sementara, dan akhirat kekal abadi_*

*_6.Jadikan kamar rumah kalian terhubung dengan kamarnya Rosulullah SAW. Juga jadikan rumah kalian sebagai panggungnya Rosulullah SAW, jangan jadikan rumah kalian sebagai panggung hiburan musuh-musuhnya Allah SWT_*

*```Allahumma shalli wasallim wabarik 'ala Sayyidina Muhammadin wa'ala Aalihi wa Shahbihi ajma'in```*


Dugaan Bertunang



"Bila dah bertunang, bila awak dah buat satu ikatan (perjanjian) dengan seseorang, tak kisahlah sama ada satu tika dulu, dia yang datang approach awak dulu, atau awak yang datang approach dia dulu, jangan mudah pandang atau jatuh hati pada orang lain. Pejam mata, fokuskan hati dan mata hanya pada satu insan sahaja"

Kami serentak menoleh.

"Apa maksud ustaz?" seorang dari kami bertanya.

"Dugaan bertunang ni lain. Tak sama kalau awak bercouple saja - saja tu. Dulu, kalau sekadar bercinta, dugaan dia tak besar mana. Balik - balik awak akan bergaduh berdua je. Gaduh - gaduh, esok lusa baik semula. Lepas tu jadi balik. Macam itulah. Tapi bila mana dah bertunang, dugaan dan ujian yang datang tu lain macam sikit. Kebiasaannya mesti melibatkan orang yang ketiga"
Kami terdiam.

"Perasan tak, dulu duduk sorang - sorang, tak ada orang nak kenal, sekarang ni duduk je dekat restoran ke mana - manalah, dan - dan macam drama dalam tv, tetiba je ada orang nak kenal lah. Masa nak bayar bil, tiba - tiba kena sapalah, ada orang senyum lah, masa tu lah, syaitan akan main peranan. Depa akan bisik.

"Perempuan ni lagi baik dari tunang hang"

"Kau tengok dia ni, sopan je, cantik pulak tu. Inikan perempuan yang kau cari"

"Masih ada masa lagi nak patah balik. Sekaranglah. Sure, tak akan menyesal"

"Cuba dulu, mana tahu berkenan. Kalau tak berkenan, tak ada masalah"

Ustaz tiba tiba berhenti. Kami masih menanti dengan penuh minat.
"Cekalkan hati kalian. Jangan mudah berpaling. Memang betul, orang yang awak semua akan nampak tu akan jauh lebih baik daripada apa yang awak ada ketika itu. Tapi bukan ke tugas seorang lelaki ni adalah memimpin. Memimpin isteri dan anak - anak menjadi lebih baik. Kalau mereka tak pakai tudung, ajarkan supaya mereka pandai. Kalau mereka tak tahu bab agama, ajarkan sampai mereka faham"



"Bukankah kita juga bermula dari kosong satu tika dulu, Jadi kenapa perlu mencari yang sudah sempurna, sedangkan kita masih punya harapan untuk mengubah sesuatu menjadi sempurna"

"Masa dah bertunang ni, buanglah segala perangai lama yang tak elok tu. Kita nak dirikan masjid. Sebelum kita melangkah masuk ke dalam masjid tu, kita kena pastikan diri kita ni bersih, suci. Kalau boleh tak ada pun sedikit titik hitam dalam hati. Barulah Allah redha"

Kami mengangguk perlahan.

"Apa pun, jangan suka sangat pegang hati awak erat - erat. Serahkanlah pada tuhan. Dia pegang, dia akan jaga hati awak baik - baik. Bukan kah dia yang menentukan soal jodoh, soal kematian, dan soal apa pun asbab terjadinya sesuatu dalam hidup awak. Serahkanlah pada dia. Dia tahu mana yang terbaik untuk awak, dan seluruh kehidupan awak. Suka seseorang tu jangan suka sangat. Boleh jadi kita rasa dia baik untuk kita, tapi sebenarnya belum tentu"
"Istikharahlah"

"Tuhan pasti akan beri yang terbaik untuk seluruh kehidupan awak"

Saya terdiam lama.
"Ya, inshaAllah. Moga Allah redha"
Syafiq Ridhwan.
Penulis tepian jalanan..

Sumber: Facebook 

-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.

       Begitulah pesana seorang ustaz terhadap anak-anak muridnya. Ada benar apa yg dikatakan oleh ustaz tersebut bahawa dugaan ketika bertunang sangat mencabar. Saya mempersetujui perkara ini kerana telah banyak saya lihat dari kawan-kawan sudah bertunang dan akhirnya putus ditengah jalan. Namun terputusnya ikatan pertunangan tersebut bukan hanya kerana orang ke-3 sahaja tetapi ia berlaku dengan sebab lain juga.

       Mungkin saya akan tulis lebih detail mengenai ini pada masa akan datang. Moga Allah beri saya masa dan waktu untuk saya menulis mengenainya. Wasaalam.